Pojok Refleksi
Structural and Cultural Violences as Roots of Conflict
Oleh: Therry Alghifary
Konflik seringkali tersinergikan dengan tindakan kekerasan, jika ada tindak kekerasan yang terjadi antara satu pihak ke pihak yang lain maka sudah pasti dikondisi itu terjadi konflik antar kedua belah pihak tersebut. Sering kali yang kita pikirkan bahwa konflik itu terjadi apabila sudah terjadi kekerasan secara fisik (direct violence).
Nusantara KITA Bhinneka Tunggal Ika
Oleh: KITA Bhinneka Tunggal Ika
Nusantara Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke dengan adat kebudayaan, ras, dan agama yang sangat beraneka ragam. Indonesia terdiri 17.488 pulau yang tersebar di seluruh nusantara seluas 1.922.570 km2. Di dalamnya terdapat 1.128 suku bangsa dengan kebudayaan dan bahasa yang sangat beragam. Di dalam masyarakat Indonesia juga menganut multi....
Belajar Bersama Guardians of Peace
Oleh: Dewa Ayu Sri Jayanti
Sejak dulu, saya tidak pernah mengikuti kegiatan organisasi di sekolah. Sekalipun pernah tergabung dalam ekstrakurikuler sekolah, tetapi tidak pernah terlibat menjadi pengurus, apalagi anggota OSIS. Setingkat pengurus kelas pun tidak pernah. Alasan kesehatan menjadikan kedua orang tua saya untuk membatasi kegiatan saya di luar sekolah. Selain les mata pelajaran dan kursus menari, kehidupan SD sampai SMA saya tidak banyak diwarnai oleh kehidupan sosial terutama berorganisasi. Saya merasa kehidupan sosial saya tidak terlalu banyak.
Oleh: Siti Hardianti Darma Pertiwi
Hampir 4 bulan selama tahun pandemi ini, saya bersama lingkaran Guardians of Peace KITA Bhinneka. Saya percaya setiap lingkaran yang kita masuki akan memiliki dampak pada diri kita, entah positif ataupun negatif yang sebenarnya tergantung dari kita bagaimana memaknainya. Kataku pada gambar di atas bahwa "hari ini adalah perwujudan dari doa-doa kita.
Oleh: Chitra Dewi
Di masa awal pandemic COVID-19, sebagai salah satu institusi Pendidikan kesehatan dan menyambut awal semester, kantor saya kemudian mengambil langkah untuk memberikan kuliah umum mengenai COVID-19. Secara garis besar, kegiatan ini diperuntukkan internal tetapi tidak menutup kesempatan peserta umum untuk berpartisipasi. Secara institusi, ini pengalaman kami untuk......
Oleh: Istiati Purnamasari
“Teman-teman peserta, kita bertemu pukul delapan ya!”. Seorang koordinator grup menginformasikan kepada kami pertemuan di esok hari. “Ah, paling jam delapan baru berangkat. Orang Indonesia jadi penentu waktu untuk diri mereka sendiri” Pikirku dalam hati. Keesokan harinya. Benar saja, saya jadi peserta ketiga yang datang. Itupun sudah menunjukkan hampir pukul Sembilan. Pukul 10.30 orang-orang mulai berdatangan. Panitia mulai mengatur set. Sayang, ketua mereka hadir 30 menit lebih cepat dari mereka. Keadaan ruangan kacau balau. Semua berlarian sibuk dengan....
Oleh: Widya Ariati
Mengetahui tentang KITA Bhinneka lewat kak Naomi yang sebelumnya saya kenal di Kelas Inspirasi Makassar 7. Eflyer Training for Peace Educator 1 yang disebarkan kak Naomi menjadi titik awal saya mengenal dan menjadi salah satu volunteer di KITA Bhinneka.
Oleh: Dwi Rezki Fauziah
Sebenarnya saya ingin menulis (salah satunya) bahwa saya lebih bisa mengontrol emosi sekarang. Tetapi beberapa hari yang lalu, saya malah bertengkar dengan adik karena tidak tahan untuk tidak membalas emosinya haha. Jadi, perubahan yang mau saya sampaikan di bawah ini mungkin sepele...
Oleh: Muhammad Muflih
Sebelum bercerita tentang perubahan yang saya alami selama menjadi bagian dari suatu kegiatasn volunteer perdamaian, saya ingin bercerita dulu mengapa akhirnya saya bisa menjadi bagian dari mereka. Berawal dari proses menghilangkan kegabutan dengan berselancar ria di dunia maya (instagram), jari saya kian letih setelah beberapa lama melakukan scroll pada jelajah instagram, saya kerap kali menemui beberapa postingan...