Oleh: Aliza
Setiap orang akan selalu bertemu dengan bayangan sebuah mimpi. Sebelum kalian membaca tulisan ini, ku harap kalian menulis atau menggabarkan apa cita-cita kalian. Waktunya 10 menit yah. 25 Maret 2020 saya lagi kelas online, kelasnya membahas mengenai perspektif orang menilai sebuah mimpi.
Oleh: Chitra Dewi
Mungkin diantara kita ada yang usia belia (termasuk saya 🤣) atau bahkan ada yang sudah memasuki usia dua, tiga, empat atau bahkan lima dekade hitungan usianya Sepanjang perjalanan hidupmu, pasti pernah mendengar tentang kata 'Mimpi'. Semua dari kita pernah bermimpi, bercita-cita, atau merancang cerita.
Selain Cinta, Impian adalah Hal yang Paling Membuat Galau Kaum Muda
Oleh: Dwi Rezki Fauziah
Yap. Setidaknya itulah yang saya simpulkan dari memandang diri saya sebagai remaja yang beranjak dewasa. Begitu pula teman-teman saya, adik kelas saya, laki-laki maupun perempuan. Sewaktu SMA kemarin, di pantry dan mushollah—pada bukan waktu sholat, sering saya dan beberapa teman berkeluh kesah tentang kebimbangan ingin masuk ke jurusan mana, universitas apa. Dan setelah masuk universitas lagi.
Oleh: Mudrikah
Materi ke 7 sesi 1 Peace Leadership Class untuk asupan jiwa dan kepala para Guardian Of Peace Kita Bhinneka Tunggal Ika, judul besarnya dalah DO YOU NOW YOUR DREAM?, pertanyaan yang mudah mungkin untuk dijawab saat kita masih SD namun seiring usia bertambah kita memilih untuk tidak lagi bermimpi, dengan anggapan bahwa saya ikhlas dengan semua takdir saya.
Oleh: Chitra Dewi
Jika mimpi KITA dimulai dari APA, maka akan lebih banyak menemukan rasa gelisah, tidak nyaman, bosan, bahkan hampa ditengah hidup. Namun jika memulai dari MENGAPA, sejatinya KITA punya alasan mendasar, ada antusiasme yang besar, dan mendapatkan kebahagiaan karena inner peace/ pesan dari Tuhan. Kalau menurut Pak @ary.ginanjar didalam ilmu ESQ secara kompleksnya, mimpi
Oleh: Mudrikah
Dalam proses menemukan “why” seperti postingan sebelumnya bahwa dalam proses menemukan “why-nya kita” tentu bukan persoalan mudah, jalan yang dilalui tentu cukup dinamis dan bisa saja menghadirkan kekosongan dan ketidakdamaian. Dalam proses ini perlu disadari kita sedang melakukan apa dan akan menargetkan apa, sebab kesadaran inilah yang akan menumbuhkan “aware”nya kita dalam menyikapi setiap pesan-pesan tuhan yang datang. Dalam proses menemukan apa biasanya kita akan terjebak dalam ruang-ruang ambisi pribadi “saya mau jadi”.
Oleh: Dwi Rezki Fauziah
Hei, sudah menemukan mimpimu?
-Hm, sepertinya belum.
-Kenapa?
-Ya, masih bingung saja bagaiamana caranya..
-Mau kuajari?
-Boleh. Kau punya cara apa?
-Pertama, coba ingat-ingat deh peristiwa apa saja yang pernah terjadi dalam hidupmu.
-Wah, banyak sekali dong.
Oleh: Aliza
Sesuai dengan judul kita akan bahas tentang konflik. Sebelum kita bahas tentang topik kita. Ayo kita merewatch atau memutar ulang memori kita mengenai konflik kehidupan. Saya percaya, semua manusia pasti pernah mengalami konflik di kehidupannya. Saat saya melakukan rewatch terhadap konflik. ada kenjanggalan di pikiran saya, yaitu apasih bedanya masalah sama konflik?
Oleh: Aslan
Siapa yang nggak kenal dengan konflik? Siapa yang nggak pernah mengalami konflik? Mungkin jawabannya nggak ada yah 😂.konflik adalah bagian dari diri kita selam kita hidup maka selama itu pula kita akan dihadapkan dengan konflik baik yang vertikal maupun horizontal. Penyebab konflik ada banyak tapi secara garis besar konflik terjadi karena ada kesenjangan antara ekspektasi dan realitas kehidupan dan juga karena terjadinya "block goals". "Conflict is natural and Will always occur in human life's and Will always change like weather,"