Malang, 23 Oktober 2025 — Dalam semangat memperkuat budaya damai di ruang pendidikan, KITA Bhinneka Tunggal Ika bersama Ruang Belajar Aqil (RBA) kembali menggelar Workshop Pendidikan Perdamaian dan Strategi Penanganan Kekerasan di Ruang Pendidikan. Kegiatan ini berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Kota Malang dan diikuti oleh puluhan pendidik PAUD dan TK yang tergabung dalam HIMPAUDI Kota Malang.
Acara dibuka secara resmi oleh Tri Oky Rudianto Prastijo, S.E., M.Si, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kesadaran guru sebagai agen perdamaian di dunia pendidikan.
“Guru atau pendidik juga harus punya kesadaran untuk pendidikan perdamaian, mengusahakan agar dunia pendidikan menjadi lebih damai,” ujar Tri Oky.
Workshop ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih luas tentang dampak kekerasan di lingkungan sekolah maupun rumah, sekaligus membekali guru dengan strategi penanganan yang empatik dan konstruktif.
Kegiatan diawali dengan registrasi peserta dan pembukaan acara yang khidmat melalui menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan Ruang Belajar Aqil, Bapak Bagas, perwakilan HIMPAUDI Kota Malang, serta perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Malang.
Sebelum sesi utama dimulai, peserta diajak untuk menyampaikan harapan mereka terhadap kegiatan yang akan diikuti—momen reflektif ini menciptakan suasana yang penuh semangat dan keterbukaan.
Adapun materi inti dalam workshop kali ini mencakup tiga topik utama yang difasilitasi oleh para pendidik dan praktisi perdamaian:
Segitiga Penanganan Kekerasan dan Misi Menebar Damai — oleh Kak Ayunin, yang mengajak peserta memahami akar kekerasan di lingkungan anak dan bagaimana membangun budaya damai sejak dini.
Pola Pengasuhan dan Diskusi Segitiga Kekerasan serta Penanganan Antarkelompok — oleh Kak Kartika, yang menyoroti pentingnya pola asuh berbasis empati dan komunikasi terbuka antara anak, orang tua, dan guru.
Penguatan Penanganan dan Pencegahan Kekerasan serta Refleksi Pembelajaran — oleh Ibu Inge, yang menekankan peran sekolah dan komunitas dalam menjadi ruang aman bagi tumbuh kembang anak.
Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi sepanjang kegiatan, aktif berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai tantangan yang mereka hadapi di lapangan. Salah satu peserta, Ibu Siti Fatimah dari PP Sejahtera, menyampaikan kesannya:
“Kegiatannya sangat menyenangkan sekali, karena bisa mengetahui tentang cara penanganan kekerasan terhadap anak di lingkungan sekitar.”
Workshop ini menjadi momentum penting untuk memperkuat peran guru PAUD dan TK sebagai fondasi utama pendidikan karakter dan perdamaian di usia dini. Melalui kegiatan ini, para pendidik diajak tidak hanya untuk memahami, tetapi juga menanamkan nilai-nilai damai dalam setiap proses belajar mengajar.
KITA Bhinneka Tunggal Ika dan Education for Peace Indonesia berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan pelatihan ini ke berbagai daerah di Indonesia, meneguhkan langkah bersama untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, inklusif, dan bebas dari kekerasan.
Terima kasih kepada Education for Peace Indonesia, Ruang Belajar Aqil, HIMPAUDI Kota Malang, serta seluruh guru peserta yang telah berpartisipasi dan menebar semangat belajar yang penuh cinta dan refleksi.
Ad Meilora — Belajar untuk Menjadi Lebih Baik Setiap Hari.
Kontak Media:
KITA Bhinneka Tunggal Ika
Instagram: @kitabhinneka
Website: www.kitabhinnekatunggalika.org