Entah mau mulai dari mana sih sebenarnya, tentang perubahan sudah pasti semua orang akan merasakannya terlebih jika berada pada cyrcle yang mendukung demi perubahan yang lebih baik kedepannya. Nampaknya saya berada pada cyrcle itu sekarang bersama dengan KITA bhineka sedikit demi sedikit saya merasakan ada perubahan dalam diri saya. bukan hanya dari segi skill tapi juga dari segi karakter dan kebiasaan.
Mari kita mulai bercerita. Saya akan memulai cerita perubahan ini dari masa sebelum saya masuk ke KITA bhineka. Saya adalah orang yang ketika berada pada zona nyaman akan sulit untuk keluar, satu sisi saya adalah orang yang suka berinteraksi dengan orang dan mudah beradaptasi dengan hal-hal asing bagi saya selama ini. Nampaknya inilah yang menjadi modal awal saya selama ini. Dulu saya mempunyai sikap yang bisa dibilang panikan saya akan menghabiskan waktu seharian hanya karena memikirkan suatu masalah, saya bisa menghabiskan banyak waktu hanya untuk memikirkan planning saya ke depannya. Oleh karena itu saya berusaha mencari tempat untuk belajar tentang problem solving.
Suatu hari saya di hadapkan pada suatu kejadian dan saya dituntut untuk mengambil keputusanyang sangat berat dalam hidup saya. saya kuliah di salah satu universitas negeri di kota Makassar saya mendapat beasiswa untuk tinggal di asrama kampus yang sebelumnya telah di seleksi dan Alhamdulillah saya lulus. Keputusan untuk masuk asrama tentunya bukan keputusan yang mudah melihat bahwa kebanyakan teman-teman SMA saya memilih untuk tinggal di kontrakan atau kost-kostan. Setelah lulus dan masuk asrama saya mencari berbagai beasiswa kegagalan demi kegagalan pun saya rasakan, terkadang saya berada pada titik terendah dalam hidup saya.
Singkat cerita saya sampai kepada satu momen dimana saya diaharuskan memilih untuk tetap tinggal di asrama dan hanya menghabiskan waktu di asrama karena asrama mempunyai peraturan yang cukup ketat terlebih perihal jam malam. Keputusan ini muncul karena pada saat itu saya kebetulan mendapat keperceyaan untuk meneliti yang di sponsori oleh Balitbang (balai penelitian dan pengembanga) kota Makassar, setiap minggunya saya harus kabur secara diam-diam dari asrama untuk keluar mengambil sample dan melakukan wawancaraaa. Kok diam-diam sih, yah karena asrama kami memiliki aturan bahwa ada jatah kesempatan untuk keluar dari asrama terlebih ketika menginap kita harus memohon izin ke Pembina asrama. Malam itu, saya sedang mengolah data penelitian kami, kemudian terlintas di pikiran saya untuk keluar dari asrama tentunya bukan keputusan yang mudah, saya sudh tinggal di asrama kurang lebih 2 tahun.
Pada suatu hari saya di hadapkan suatu masalah yang mengharuskan saya untuk tetap tinggal atau keluar dari asrama. Saya memikirkan keputusan tersebut hampir 1 minggu lamanya. Hingga saya sampai kepada suatu keputusan untuk memilih keluar dari asrama dengan pertimbangan saya ingin masuk ke cyrcle bersama orang-orang yang bisa memberikan pelajaran tentang hidup bagi saya. dan pada saat itulah saya mulai mencari berbagai komunitas untuk belajar. Dan sekarang saya tinggal bersama tante da nom di sebuah rumah yang aksesnya cukup jauh dari kampus saya, kurang lebih membutuhkan waktu 45 menit untuk bisa sampai ke kampus terlebih lagi ketika macet saya bisa menghabiskan waktu 1 jam di jalanan, berbeda dengan saat di asrama saya hanya berjalan menuju fakultas kampus yang hanya membutuhkan waktu 5 menit. Yah tapi saya mencoba untuk meihat segalanya dari sisi positifnya.
Perjalanan saya untuk belajar pun di mulai entah mengapa semangat saya untuk belajar dan bergabung dengan komunitas sangat tinggi saya kemudian daftar ke berbagai komunitas yang bergerak di bidang pendidikan dan perdamaian khususnya. Saat sedang mencari info tentang komunitas tertentu saya melihat pendaftaran tentang perekrutan Guardian Of Peace yang di prakarsai oleh KITa Bhineka Tunggal Ika. Saya tertarik dengan hal tersebut karena dari sisi nama yang digunakan oleh komunitas tersebut tidak asing di telinga saya dan kata ini pun diketahui oleh semua orang. Hal tersebut menjadi ketertarikan awal saya komunitas yang memadukan antara kebangsaan dan perdamaian hal tersebut yang menjadi ketertarikan awal saya.
Singkat cerita saya menjalani segala proses perekrutan yang di berikan, mulai dari mengisi form, membuat esai sampai kepada tahap interview, tentu bukanlah hal yang mudah melihat pada saat itu saya sedang kuliah di semester V yang terkenaldengan tahap yang sangat menyibukkan. Saya telah masuk dan berproses bersama beberapa komunitas selama ini. Tentu yang menjadi hal yang pertama saya lihat adalah proses perekrutan semua sesuai deadline atau tidak. Sejauh pada tahap pengisian form semuanya sesuai dengan deadline tidak ada perpanjangan. Menurut saya perpanjangan deadline bisa jadi karena planning yang kurang matang tentunya. Setelah melewati proses tersebut saya sampai ke tahap interview tentunya ini kembali menjadi tahap penilaian saya terehadap suatu komunitas. pada hari itu para pendaftar di berikan jadwal untuk datang pada pukul 7.30 atau 8.00 pagi pada saat itu, awalnya terlintas dalam pikiran saya bahwa pasti tidak akan sesuai jadwal kemudian saya mencoba untuk berprasangka baik. saya kemudian datang sedikit lebih cepat ketika datang saya menunggu hampir 15 menit pada saat itu dan pas ketika pukul 8.00 pagi saya naik ke sebuah gedung bertingkat 4 dengan sebuah ruangan sederhana yang dihiasi oleh hasil coretan dan gambar anak-anak dan berbagai symbol-simbol tentang perdamaian dan campaign tentang perdamaian.
First impression saya dengan KITA sangat baik saya menilai bahwa KITA adalah Komunitas yang disiplin dgn berbagai metode yang diterapkan di dalamnya. Selama di KITA kami diberikan materi-materi yang sangat berguna bukan hanya secara teoretis tapi juga implementatif. Materi yang disuguhkan dengan sangat baik dengan berbagai pendekatan yang mudah dicerna menjadikan materi yang berat mudah untuk di pahami. Selama di kita saya belajar tentang pentingnya refleksi, baik terhadap suatu kegiatan maupun terhadap diri sendiri. Tentu hal tersebut membawa perubahan dalam hidup saya terlebih dalam menyikapi sebuah masalah dan dalam mengambil keputusan.
Jika ingin bercerita tentag perubahan selama di KITA tentunya tidak akan cukup jika hanya di tuliskan. Tapi perubahan yang paling signifikan dalam hidup saya adalah bahwa selama belajar di KITA saya lebih menjadi seorang yang lebih bijak, dan lebih semangat dalam menyebarkan nilai-nilai perdamaian kepada semua orang. Dan tentunya perubahan ke arah positif akan terus saya rasakan dengan terus berproses di KITA bhineka Tunggal Ika.