Guardians of Peace II

Wahyudin

Guardians of Peace 2

Nama saya Wahyudin, lahir di Pangkep. Saya adalah anak terakhir dari tiga bersaudara, buah pasangan Tamrin dan Darmawati. Wahyu panggilan akrabku, saya terlahir di keluarga yang sangat sederhana. Kedua orangtua saya berprofesi sebagai petani.

Saat berusia delapan tahun, saya bersama keluarga merantau ke Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Di sana orangtua saya bekerja sebagai petani kakao dan kopi. Saya menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di tanah Kaili itu.

Saya tinggal di daerah yang sangat terpencil di perkampungan. Namanya Dusun Kanawu, Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Daerah tersebut jauh dari perkotaan, belum terjangkau listrik, jaringan, dan kendaraan roda empat.

Meskipun terpencil dan selalu terjadi gempa, itu tidak membuat semangat belajar saya kendor. Justru karena daerah tersebut terpencil dan terbelakang membuat saya semakin giat belajar untuk meraih cita-cita sebagai guru agar bisa membuat perubahan di tempat tersebut.

Sewaktu SMK, saya pernah mengikuti Lomba Keterampilan Siswa (LKS) bidang otomotif se-Kota Palu dan mendapat juara 2. Setelah lulus SMK, saya kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Negeri Makassar (UNM). Saya memilih UNM, karena di Palu belum ada kampus yang memiliki Jurusan Otomotif di bidang kependidikan. Saya kemudian mencari informasi kampus kependidikan sesuai dengan jurusan saya di SMK, dan hanya ada di UNM. Sehingga waktu tahun 2015, saya mendaftar dan dinyatakan lulus pada pilihan pertama melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Di UNM saya aktif dalam berbagai kegiatan dan organisasi kampus mulai tingkat jurusan, fakultas, hingga universitas. Himpunan Mahasiswa Otomotif FT UNM periode 2017-2018, Badan Eksekutif Mahasiswa FT UNM periode 2018-2019, dan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Profesi UNM tahun 2016 hingga tahun 2020.