Siapakah pelakunya, jika kamu suatu hari menjadi pelaku, apakah akan mau mengaku? Integritas bukan hal yang bisa di miliki semua orang, jika semua orang memiliki integritas, apakah kita semua akan bebas dari neraka bernama ketimpangan, kemiskinan, dan ketidakadilan antara mereka yang berpunya dan tidak. Kamu berjalan menuju kantor itu untuk membuat KTP, lalu mereka meminta uang pelicin. Kamu berjalan menuju tempat parker dan mereka meminta biaya extra. Mereka tidak berhenti ketika ada tanda penyeberangan, sampai kapan hal kecil seperti ini kita tolerir?
Kembali ke hal besar, mengenai keadilan, dapatkah kita memiliki hakim yang adil dan tidak memihak. Akankah rakyat kecil dan korporasi menemukan jalan tengah. Akankah semua bisa legal, dan dapatkah kita memahami kebutuhan Negara untuk membangun, kemungkinan agar rakyat menerima empowerment, sekaligus pemudanya. Situs historis, mampukah di selamatkan, bersamaan dengan silsilah keluarga pesisir yang terusir. Di mana kita dapat menemukan pertemuan antara dua keadilan ini.
Integritas, suatu sikap jujur dari hati, kesatuan hati, pikiran, dan perbuatan, speak up jika merasa ada yang salah, tidak tergoda untuk melakukan hal yang tidak akan bisa kita pertanggung jawabkan pada Tuhan. Situasi di mana kita tidak bisa menghindar, bagaimana kita melakukannya? Kau adalah pewaris pulau emas, maka laksanakan dengan baik amanah itu, itu anugerahmu, pakai dan gunakanlah, jangan cemaskan orang lain dan lakukan untuk dirimu sendiri!
Kamu adalah pewaris palu biru. Maka pakailah bajumu dan lakukan perubahan yang kau inginkan. Kau adalah penerus karpet merah, maka katakanlah kebenaran walau menyakitkan, naiklah, dan buktikan siapa dirimu. Karena kamu adalah masa depan bangsa, against all odds, kamu pasti bisa, walau jangan lakukan hal yang di luar kehendakmu, dan jaga reputasimu. Istirahatlah, otak dengan integritaspun butuh beristirahat. Pilihlah orang-orang yang percaya padamu, pilihlah mereka yang ingin melihatmu sukses, bukan orang yang ingin menjatuhkanmu, dan mendoakan kejelekan bagimu.
Dapatkah kita bersikap jujur, walau akan merugikan diri sendiri? Rasulullah SAW bergelar si jujur. Siapakah yang terhebat jika bukan beliau? Beliau laki-laki tapi akupun ingin menghidupi beliau. Maka selalulah berkata jujur, apapun yang terjadi. Kamulah pemimpin impian, jadilah dirimu sendiri! Rasulullah SAW benci orang munafik, maka janganlah kamu menjadi bermuka dua itu! Karena itu bukan dirimu, hindarilah orang seperti itu, yang hanya berupa façade, dimana di depan ia bersikap feminist sementara di belakang iya memukulmu. Jauhilah mereka yang tidak sesuai standarmu, pisahkan sampahmu.
Pada akhirnya berbuat jujur mungkin tidak nyaman, lakukanlah. Dari menegur orang tuamu jika tidak memakai seatbelt, ponakanmu, kakakmu, sampai menghindari menyontek, dunia ini akan di untungkan oleh perilaku jujurmu.