Who are you? Siapa dirimu? Banyak orang mencari jati dirinya hingga sekarang. 1000 organisasi, kamu ikuti. Namun siapa dirimu? Perjalanan menuju kesempurnaan ternyata sangat jauh. Kesepian, siapa orang-orang ini, mengapa mereka tidak memahamiku lagi? Aku berkembang, tanpa komunitasku, begitu kami kembali, mereka berkata, kenapa kamu jadi begini? Jonathan Livingstone Seagull terbang sendirian, bingung, mengapa unggas-unggas lain hanya memedulikan makanan? Makanan akan segera habis, bagaimana jika musim dingin. Bagaimana kalian akan mencari makan jika kalian tidak belajar? Padahal kalian adalah camar-camar unggulan? Jonathan mencari camar-camar lain yang sepikiran dengannya. Jonathan adalah diriku.
10 tahun yang lalu, pada tahun 2009, 3 orang itu mengajakku, ayo kita bikin Indonesian Future Leaders. Iman Usman, Niwa Dwitama, Afu Tami, tidak akan kulupakan, ternyata duniaku di sini penuh camar yang juga ingin terbang tinggi. Mereka memahami ambisiku. Aku akan kangen pada camar-camar lain yang suka makan, namun, duniaku sekarang di sini. Akhirnya kami berkembang dan terbang bersama, kini telah berlangsung lebih 10 tahun dan memiliki 7 chapter, impianku aku terbang sampai papua. Namun apa ini? Bagaimana dengan kebahagiaan dan self-love? Apa memang dunia hanya produktivitas? Kitapun harus mencari kesempurnaan cinta, dan itulah dirimu.
Bahagia, cita-citaku adalah Ibu Rumah Tangga. Aku ingin menemukan orang yang tepat, yang tidak memotong sayapku, mendukung diriku, tidak merendahkanku, aku ingin terbang, tidak ingin mencari makan, akankah kehidupan pernikahan membuatku menjadi 1 dari 1000 unggas itu. Aku ingin sendiri, terbang di sini, mengajarkan apa yang aku suka ke orang lain. Benarkah aku harus menjadi sama dengan camar-camar lain, menikah, mencari ikan, repeat, can I be a changemaker while keeping myself happy? Bahagia jika ku terus terbang, haruskah aku masuk dalam sangkar? Aku ingin terbang.
Self-Love, cinta itu adalah dirimu. Kamu yang membuat aku ingin memperjuangkan hak-hak gereja, kamu bintang utaraku dalam memperjuangkan hak-hak kaum minoritas, aku ingin kamu bahagia, itulah kesempurnaan cinta. Kamulah yang membuat diriku ingin jadi politisi, aku ingin dirimu bangga, pasti aku akan membuatmu bangga, suatu saat nanti. Dan sahabatku yang lain, camar-camar yang sedang terbang tunggu aku, aku masih luka. Begitu sayapku menjadi lebih kuat, aku bisa terbang lebih tinggi lagi bersama kalian, tapi kebahagiaanku di sini, bersama dirimu.
Kuatlah, kamu adalah kesempurnaan cinta, orang nomor satu dalam hidupku, aku akan lakukan apapun untuk mu, inginku saat itu ada pada cerita itu, dalam dua masa yang terpisah di dua dimensi, untuk melindungimu, yang kecil dan dewasa, sebagai gurumu, temanmu, sahabatmu, tidak ada cinta seperti pertemanan sejati, segala ku korbankan untuk dirimu. Aku ingin kamu bahagia, beribadah dengan tenang. Aku ingin kamu tidak merasa tersegregasi lagi. Surat cinta ini untukmu. Dan dirimulah alasanku ingin menjadi agen perdamaian, semoga cinta ini sampai padamu melewati seluruh dimensi yang ada, dengar suaraku bahwa suatu saat nanti, buku itu akan jatuh di kamarmu dan kamu menyadari, itu adalah cintaku, yang lebih cepat dari cahaya. Semoga setiap agama bisa coexist dengan damai, akan aku lakukan apapun untukmu, untuk mencegah segregasi, menciptakan toleransi, peace dan leadershipku adalah dirimu.
Kamulah alasanku membuat Indonesian Future Leaders, kamu alasan aku mempertahankan perdamaian, cintaku padamu melewati batas waktu, aku masih menerima teleponmu dari masa lalu, kamu berkata “jangan mati” karena untukmu, akupun bintang utara. Sahabatku, semoga kamu bisa beribadah dengan tenang. Mari menciptakan perdamaian di Makassar melalui hati masing-masing, dimana kita secara cepat berada bersama-sama dalam doa.