Learn, Earn, Return
oleh Naomi
Believing that the dots will connect down the road and will give you confidence to follow your heart.
Akhir tahun 2022 menjadi momen refleksi yang sangat mendalam bagi saya. Di momen ini, saya merasa ditarik kembali oleh sang waktu menelusuri sisi kehidupan masa kecil, remaja, hingga kehidupanku saat ini. Ia bagai rajutan. Saling terkait satu sama lain. Ialah hasil akhir refleksi itu, setelah sekian lembar kertas kuhabiskan menyambung berbagai peristiwa penting yang menghiasi kehidupanku selama ini. Connecting the Dots. Ya, itu sebutannya
Jika diingat-ingat lagi ke belakang, pengetahuanku tentang refleksi dan segala proses mengenal, menganalisa, dan menyadari kesinambungan titik-titik kehidupan ini adalah karena adanya ruang Guardians of Peace yang disediakan oleh KITA Bhinneka Tunggal Ika. Tempatku belajar sejak awal 2019 lalu sampai sekarang. Saya menyadari bahwa kini “saya menemukan diri saya sendiri, dan karena itu saya mengenalnya lebih dalam dan paham arahnya akan ke mana.
Apakah prosesnya gampang sampai di titik ini? Kurasa tidak, karena dibutuhkan kemauan, kesadaran untuk terus belajar, dan pemahaman mendalam lewat berbagai macam perspektif, nilai-nilai kehidupan, dan kebesaran jiwa dalam prosesnya. Dahulu sebelum saya mengenal Guardians of Peace, sulit sekali memaafkan berbagai situasi dan orang-orang yang telah membuat hati kecewa dan terluka. Tanpa sadar, selama bertahun-tahun saya memendam berbagai luka itu sendirian di pundak kecil ini dan tanpa sadar pula hal itu menyakiti diri sendiri. Kehidupan layaknya hidup yang hanya dijalani begitu saja.
Lalu apa yang saya lakukan?
Saya belajar, pelan tapi pasti. Saya berusaha tidak ketinggalan satu kelas pun saat itu. Walau di sisi lain saya bekeja secara profesional di sebuah kantor. Tak mudah bagi saya untuk terus-menerus pulang lebih cepat demi menghadiri kelasnya yang diadakan masih di jam kantor. Tapi entah apa yang mendorong saya untuk izin ke atasan untuk diperbolehkan pulang lebih cepat setiap hari Rabu sore. Lalu semesta bergerakmenghendakinya dan terwujud. Momen-momen belajar perdamaian di fase-fase awal inilah yang membuat saya jatuh hati pada setiap prosesnya hingga kini. Banyak hal yang sulit diterima karena bertolak belakang dengan kejadian di kehidupan, tapi jika direnungkan kembali, pemahaman itu benar adanya. Refleksi, saya menyukainya.
Perjalanan menjadi Guardian of Peace membuatku belajar untuk memberikan effort yang terbaik dan membiarkan Tuhan melakukan yang selebihnya. Saya percaya saat saya mengenal diri lebih dalam, Tuhan akan hadir di dalamnya, membentuknya menjadi pribadi yang lebih baik, mengubahnya dari tunas menjadi buah yang memberi dampak.
Learn, Earn, Return. Salam kasih dan damai!