Yayasan KITA Bhinneka Tunggal Ika menunjukkan komitmennya dalam membangun budaya perdamaian di ruang pendidikan dengan menyelenggarakan program Education for Peace (EFP) 2025. Pelatihan berlangsung di SMP Negeri 1 Makassar, Sabtu (04/10).
Program EFP merupakan upaya kolektif untuk menanamkan nilai-nilai perdamaian, mencegah kekerasan di sekolah, serta membangun ekosistem pendidikan yang aman dan inklusif. Makassar menjadi salah satu wilayah sasaran pelaksanaan program, selain Banda Aceh, Malang, Surabaya, Palu, dan Jawa Barat.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Achi Soleman, S.STP., M.Si., yang turut hadir.
"Saya percaya kalau KITA yang menyelenggarakan, pasti bagus kegiatannya," ungkap Achi, menunjukkan kepercayaannya terhadap penyelenggara.
Sebanyak 86 peserta yang merupakan guru dari berbagai Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengikuti pelatihan ini. Mereka menerima dua materi utama, yaitu kekerasan di ruang pendidikan dan strategi penanganan dan pencegahan kekerasan di ruang pendidikan.
Sejumlah pemateri turut berbagi wawasan, termasuk Direktur Yayasan Bhinneka Tunggal Ika yaitu Therry Alghifary, Alita Karen, Agustien, M. Yusran B. Hasdy, S.Si., M.Si, dan Siti Hardianti.
Darmawati, seorang guru dari SMP Negeri 3 Makassar, mengungkapkan rasa syukurnya dan manfaat yang ia peroleh. Menurutnya, kegiatan EFP memberikan banyak wawasan dan pengetahuan tentang masalah kekerasan. Ia juga menegaskan akan menjadikan ilmu tersebut sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan di sekolahnya.
"Terima kasih kepada panitia yang telah mengedukasi kami, memberikan materi tentang masalah-masalah kekerasan yang biasa terjadi dilingkungan pendidikan," ujarnya.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pendidik dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif, serta membangun mekanisme pelaporan kekerasan di sekolah beserta langkah-langkah tindak lanjutnya.