Sepulang dari outdoor class kemarin, kita diberikan misi perdamaian. Setelah menganalisis potensi diri dari masing-masing guardian, kita merumuskan kira-kira apa yang bisa kita lakukan terkait perdamaian dengan memanfaatkan potensi diri itu. Ternyata, ada teorinya, ada metodenya.
PLC ke 4 ini membahas tentang bagaimana melakukan intervensi sosial dengan memanfaatkan kelebihan yang ada, istilahnya Appreciative Inquiry. Melakukan perubahan sosial dengan metode ini.
Dalam hal ini, perubahan sosial dibahasakan dengan intervensi sosial. Intervensi sosial dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memahami dan menyelesaikan masalah, serta meningkatkan hal-hal yang sudah baik (potensi) secara berkesinambungan.
Ada beberapa strategi dalam mengintervensi. Intervensi ke dalam dapat dilakukan dengan capacity building, intervensi keluar dengan networking, intervensi ke bawah dengan empowerment, dan intervensi ke atas dengan regulasi, hal yang mungkin sulit dilakukan karena berhubungan dengan pemerintah. Namun, berdasarkan potensi diri para guardee, khususnya dikelompok saya, untuk langkah awal, kami memilih intervensi ke dalam dengan capacity building.
Untuk memulainya, kami diminta menganalisis 5D, langkah-langkah dalam mengintervensi sosial dengan appreciative inquiry.
1. Define : mendefinisikan situasi/keadaan
2. Discovery : mengidentifikasi hal-hal positif/potensi/kekuatan.
3. Dream : merumuskan capaian dengan berlandaskan discovery yg kita miliki
4. Design : merumuskan bentuk kegiatan
5. Destiny : merumuskan kebutuhan / langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mendukung design yang ingin dilakukan.
Sedikit gampang-gampang susah utk merumuskan hal di atas terlebih karena saya terbiasa mengkonsep kegiatan dengan menganalisis masalah. Alhasil, rancangan 5D kami beberapa kali di revisi karena definenya masih membahas masalah.