Saya tidak mengikuti materi ini saat PLC sedang berlangsung (online, dampak dari physical distancing) karena saat itu keponakan pertama saya sedang diaqiqah.
Menyesal? Iya (awalnya). Namun, saya percaya setiap kejadian baik/buruk itu adalah karena ketetapanNya dan pasti ada makna/pesan yg ingin Tuhan sampaikan ke saya dari kejadian tersebut. (awareness).
Ternyata, secara tidak langsung,Tuhan sedang mengajarkan saya praktik dari materi ini. Bagaimana tidak, saya harus membaca setiap tulisan refleksi dari teman2 gop lainnya, meminta catatan kak citra utk ditulis ulang lalu memilih cerita mana yg terjadi dlm hidup saya yg menyangkut ttg materi ini utk dituliskan dalam refleksi-hingga akhirnya terpilihlah cerita ini (enthusiasm).
Saya mau mengajak kalian utk membayangkan bagaimana jika kalian mendaftar kerja/beasiswa lalu anda lolos karena melebihi satu point dari passing grade yg ditentukan? Tentu kalian akan sangat bersyukur atas satu point tersebut.
Anggap saja saya mengalami hal tersebut saat tergabung dalam lingkaran ini, lingkaran yg akan tergambar besar kelak ketika saya diminta utk membuat sociogram lagi. Salah satu bentuk kesyukuran saya (appreciation) adalah dengan membagikan refleksi atas apa yg telah saya pelajari pada setiap peace and leadership class kepada netizen agar bukan hanya saya yg belajar.
Itu merupakan bentuk RESPECT saya kepada diri saya sendiri atas komitmen yang telah saya tetapkan diawal terlibat dalam lingkaran ini. Juga bentuk RESPECT saya kepada kakak-kakak KITA dan Gop yg telah aktif pada setiap PLC dan bentuk RESPECT saya atas waktu(kesempatan) yg Tuhan berikan karena 1 point tadi yang membuat saya sampai disini.
Ternyata, jika dipikir2 utk manjadi manusia yang RESPECT atas hal2 yg terjadi dihidupta', ada tahapan2 nya :
1. Awareness (sadar bahwa segala sesuatu terjadi karena kehendakNya)
2. Enthusiasm (antusias, hadir penuh sadar utuh, disini dan sekarang, lalu melakukan yang terbaik
3. Appreciation (rasa syukur terhadaphal buruk/baik yang terjadi yang berbentuk tindakan)
Jika dipadukan dan memenuhi kaidah tersebut, maka akan membuat manusia yg RESPECT/menghargai semua yg terjadi dalam hidupnya, tidak ada sesal, dan berlaku biar.
Respect juga akan membentuk salah satu dimensi kepemimpinan, yaitu work standar, dimana seorang pemimpin harus memiliki work standar yg tinggi karena dia sadar akan here and now yg dia punya.